TUGAS BAHASA INDONESIA
“ MENCARI
ARTIKEL TENTANG MANAJEMEN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA RESMI DAN TIDAK RESMI ”
Disusun Oleh :
ALBINA DINI ASTUTY
KELAS / NPM : 3EA07 / 10211541
Mata Kuliah : BAHASA INDONESIA
Dosen : SENDI EKA NANDA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013 / 2014
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013 / 2014
======================================================================
ARTICLE
Manajemen Proyek dan Dinamika Proyek
Manajemen Proyek dan Dinamika Proyek
Posted by ALBINA DINI ASTUTY
Inisiasi adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.
Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.
Sejarah
Tidak ditemukan sumber yang pasti mengenai bagaimana sejarah manajemen proyek yang sebenarnya. Namun, bukti terhadap diimplementasikannya ilmu manajemen proyek sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya piramid raksasa di kota Mesir. Piramida yang secara umum merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai makam raja-raja dan juga sebagai sarana tempat peribadahan, merupakan bukti yang paling menakjubkan dari penerapan ilmu manajemen proyek pada masa lalu. Pembangunan piramid yang tidak dilakukan sembarangan membuktikan bahwa desain dari setiap sudut bangunan diperhitungkan dengan sangat teliti. Hampir setiap piramid dibangun dengan memperhitungkan jarak piramid dengan matahari, karena matahari merupakan elemen terpenting bagi kehidupan masyarakat kuno. Pembangunan piramid ini tidak mungkin dapat terlaksana jika tidak ada orang yang melakukan perencanaan, pengorganisasian dan menggerakkan para pekerja serta melakukan pengontrolan dalam pembangunannya. Dan sejarah pun mencatat bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai catatan gemilang dalam Manajemen Proyek, salah satunya adalah Borobudur yang dibangun pada kurun waktu antara 760 dan 830 AD pada masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah.
Sebagai sebuah dispilin keilmuan, Manajemen Proyek dikembangkan dari beberapa bidang aplikasi termasuk didalamnya konstruksi sipil, teknik rekayasa, dan juga aktivitas di bidang HANKAM (pertahanan-keamanan). Manajemen Proyek telah diterapkan dari awal perabadan manusia. Di antaranya misalnya Vitruvius (1 abad SM), Christopher Wren (1632-1723), Thomas Telford (1757-1834) dan Isambard Kingdom Brunel (1806-1859).
Kemudian baru pada tahun 1900 an Manajemen Proyek dengan proses sistematiknya diterapkan pada proyek rekayasa yang kompleks. Dua tokoh yang fenomenal dari manajemen proyek. Adalah Henry Gantt, disebut ayah dari teknik perencanaan dan kontrol, yang terkenal dengan penggunaan tentang Gantt chart sebagai alat manajemen proyek. dan kemudian Henri Fayol untuk ciptaan-Nya dari 5 fungsi manajemen yang membentuk dasar dari tubuh pengetahuan yang terkait dengan proyek dan manajemen program . Gantt dan Fayol, keduanya adalah mahasiswa Frederick Winslow Taylor untuk memperdalam teori manajemen ilmiah. Karyanya adalah pelopor alat manajemen proyek modern termasuk rincian struktur kerja (WBS - Work Breakdown Structure) dan alokasi sumber daya.
Tahun 1950 menandai awal era Manajemen Proyek modern datang bersama-sama dengan bidang Rekayasa Teknis (Enjinering) sebagai satu kesatuan. Manajemen proyek menjadi dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang berbeda yang timbul dari disiplin ilmu manajemen dengan model rekayasa Di Amerika Serikat . Sebelum tahun 1950-an secara garis besar, proyek dikelola dengan menggunakan Grafik Gantt, sebagai suatu alat dan teknik informal. Pada saat itu, dua model penjadwalan proyek dengan model matematis sedang dikembangkan. Yang pertama adalah Metode Jalur Kritis (CPM - Critical Path Method) yang dikembangkan pada suatu proyek sebagai usaha patungan antara DuPont Corporation dan Remington Rand Corporation untuk mengelola proyek-proyek pemeliharaan tanaman. Dan yang kedua adalah "Evaluasi Program dan Tinjauan Teknik" (atau PERT - Program Evaluation and Review Technique), dikembangkan oleh Booz Allen Hamilton sebagai bagian dari Angkatan Laut Amerika Serikat (dalam hubungannya dengan Lockheed Corporation) dalam pengembangan Program rudal kapal selam Polaris; Perhitungan teknik matematis ini kemudian cepat menyebar ke perusahaan-perusahaan swasta untuk diterapkan. Dalam waktu yang sama, model penjadwalan-proyek juga sedang dikembangkan, teknik menghitung biaya proyek, manajemen biaya, dan ekonomi teknik terus berkembang, dengan kepeloporannya oleh Hans Lang dan lain-lain.
Pada tahun 1956, American Association of Cost Engineers (AACE), yang sekarang disebut AACE Internasional; Asosiasi Internasional untuk ahli Teknik Biaya yang pada awalnya dibentuk oleh praktisi manajemen proyek dan spesialisasi terkait dengan perencanaan dan penjadwalan, perkiraan biaya , dan pengenadalian jadwal proyek (Pengendali Proyek - Project Control). AACE terus bekerja sebagai perintis dan pada tahun 2006 pertama kali merilis proses yang terintegrasi untuk manajemen portofolio, program dan proyek (Total Cost Management Framework). AACE meneawarkan beberapa sertifikasi seperti CCE, PSP dan lain sebagainya.
Pada tahun 1967, International Project Management Association (IPMA) didirikan di Eropa, sebagai sebuah federasi dari beberapa asosiasi manajemen proyek nasional. IPMA memelihara struktur federal hari ini dan sekarang termasuk asosiasi anggota pada setiap benua kecuali Antartika. IPMA menawarkan Sertifikasi Tingkat Empat program yang berdasarkan Baseline IPMA Kompetensi (ICB). ICB ini mencakup kompetensi teknis, kompetensi kontekstual, dan kompetensi perilaku.
Pada tahun 1969, Project Management Institute (PMI) dibentuk di Amerika Serikat.PMI menerbitkan buku Panduan yang sering disebut dengan PMBOK Guide (Project Management Body of Knowledge Guide), yang menggambarkan praktek manajemen proyek yang umum untuk "hampir semua proyek dan hampir semua waktu". PMI juga menawarkan beberapa sertifikasi seperti PMP, CAMP dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri Manajemen Proyek berkembang pada era tahun 1970-1990 an diawali dengan semakin banyaknya berkembang proyek-proyek infrastruktur yang banyak memerlukan profesional di bidang Manajemen Proyek. Salah satunya yang berdiri pertama kali adalah Project Management Institut Chapter Jakarta (yang sekarang disebut PMI - Indonesia). PMI Indonesia didirikan pada tahun 1996 dan merupakan organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan, konsolidasi dan penyaluran manajemen proyek Indonesia dan bekerja untuk pengembangan pengetahuan dan keahlian untuk kepentingan semua stakeholder. Organisasi ini adalah salah satu cabang dari Project Management Institute (PMI), sebuah organisasi, nirlaba profesional di seluruh dunia terkemuka.
Dan pada tanggal 16 Juli 1999 didirikanlah Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) yang merupakan asosiasi dari para Ahli Manajemen Proyek Indonesia dan didirikan di Jakarta, sebagai salah satu asosiasi profesi anggota LPKJ. Lembaga IAMPI ini juga menawarakan sertifikasi yang betaraf nasional di Indonesia.
Dan terakhir adalah lembaga ITAPPI (Ikatan Tenaga Ahli Pengendali Proyek Indonesia) yang didirikan pada tahun 2008 dan merupakan organisasi profesional dengan bidang pengendali proyek (Project Control).
PENGERTIAN
Manajemen Proyek adalah sebuah proses
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan empat fungsi utama yaitu planning,
organizing, actuating, controling ( POAC ) yang didasarkan
pada sumberdaya yang dimiliki.
Perbedaan antara kegiatan kerja proyek dan kegiatan progam kerja proyek adalah :
Kerja proyek : adalah kegiatan yang dilakukan bila sudah
tersekejul sebelumnya
Program kerja : adalah kegiatan yang rutin dikerjakan tanpa adanya
sekejul sebelumnya
System development life cycle : Adalah tahapan-tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun
sistem informasi yang melalui beberapa langkah.
Scope proyek : Adalah semua kegiatan pada membuatan hasil
proyek dan proses pembuatanya, serta pengeloaan proses-proses untuk
mendefinisikan dan pengendalian apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam
proyek.
Elemen Manajemen Proyek
Elemen Manajemen Proyek
3 P ( utama )
- purpose ( persiapan )
- people ( personil )
- proses dan evaluasi ( pelaksanaan dan evaluasi )
6 S (
pendukung )
- Scope ( batasan )
- Support ( pendukung )
- Schedule ( jadwal )
- Strategy ( strategi )
- Structure ( struktur )
- System ( sistem )
PROSES

Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
TAHAP INISIASI
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.
Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi
Mengapa purpose lebih awal dilakukan didalam manajemen proyek dari people
dan proses ?
–> purpose ( planning ) –> people ( organizing ) –> proses dan evaluasi ( actuating & controling ) kaitan dengan fungsi manajemen ( POAC )
Answer : karena, tanpa adanya rencana dan tujuan tidak akan efisien dan efektif suatu proyek.
Konsep
Manajemen Proyek
- Konsep Strategi
–>Strategy–>System–>Structure–>( loop)
Saling
berkaitan antara ketiganya.
- Konsep Implementasi
–>Scope–>Schedule–>Support–>(loop)
Pada
prinsipnya semua nya mencangkup ruang lingkup tertentu dan saling terkait.
- Konsep Operasi
–>Purpose–>People–>Proses–>(loop)
Proses harus
efisien agar tujuan proyek dapat tercapai sesuai harapan yaitu proses yang efisien dengan tujuan yang efektif
Mengenal Profile Manajemen Proyek
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
digariskan dengan jelas. Tugas tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat
produk baru atau melakukan penelitian dan pengembangan.
Dari pengertian diatas terlihat bahwa ciri pokok-pokok
proyek adalah sebagai berikut :
- Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir
- Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan
- Bersifat sementara dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas
- Nonrutin tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung
Disamping proyek, dikenal pula program yang mempunyai
sifat sama dengan proyek. Perbedaannya terletak pada kurun waktu pelaksanaan
dan besarnya sumber daya yang diperlukan. Program memiliki skala lebih besar
dari pada proyek. Umumnya program dapat dipecah menjadi lebih dari satu proyek.
atau suatu program merupakan kumpulan dari bermacam-macam proyek.
Perbandingan Kegiatan Proyek dengan Kegiatan Operasional
Perbandingan Kegiatan Proyek dengan Kegiatan Operasional
Perbandingannya
adalah sebagai berikut :
Kegiatan
Proyek
- Bercorak dinamis, non rutin
- Siklus proyek relatif pendek
- Intensitas kegiatan didalam periode siklus naik turun
- Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan
- Terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu
- Keperluan sumber daya berubah
Kegiatan
Operasional
- Berulang-ulang, rutin
- Berlangsung dalam jangka panjang
- Intensitas kegiatan relatif sama
- Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam dalam proyek
- Macam kegiatan tidak terlalu banyak
- Macam dan volume keperluan sumber daya relatif konstan
Kompleksitas
Proyek
Kompleksitas proyek tergantung dari hal berikut :
- Jumlah macam kegiatan didalam proyek
- Macam dan jumlah hubungan antar kelompok (organisasi) didalam proyek dengan pihak luar
Kompleksitas tidak tergantung dari besar kecilnya
ukuran suatu proyek. Proyek kecil dapat saja bersifat lebih kompleks dari pada
proyek dengan ukuran yang lebih besar.
Macam Proyek
Dilihat dari komponen utama proyek dapat dikelompokan sebagai berikut :
- Proyek Engineering Konstruksi
komponen jenis ini terdiri dari desain engineering,
pengkajian kelayakan, pengadaan dan kontruksi. Contoh pembangunan jembatan,
jalan raya dsb.
- Proyek Engineering Manufaktur
Manukfaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk
baru. kegiatannya meliputi dasian engineering, pengembangan produk, manufaktur,
perakitan dan uji coba. Contoh pembuatan ketel uap, kendaraan mobil dan motor
dsb.
- Proyek Penelitian dan Pengembangan
Tujuannya adalah melakukan penelitian dan pengembangan
dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh badan pengembangan dsb.
- Proyek Pelayanan Manajemen
Perusahaan umumnya memerlukan proyek semacam ini
diantaranya :
- Merancang sistem informasi managemen meliputi
perangkat lunak maupun perangkat keras
- Merancang program efisiensi dan penghematan
- Diversifikasi, penggabungan dan pengaambil alihan
Proyek tersebut tidak membuahkan hasil, produk dan
fisik tetapi laporan akhir.
- Proyek Kapital
Berbagai
badan usaha atau pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk proyek kapital.
Contoh proyek PLTU dsb.
Timbulnya Suatu Proyek
Awalnya timbul proyek dapat berasal dari beberapa sumber berikut :
- Rencana Pemerintah –> misalnya pembangunan jalan, jembatan dsb
- Permintaan Pasar –> membangun sarana produksi baru dsb
- Dari dalam perusahaan –> misalnya meningkatkan efisiensi kerja dsb
- Kegiatan penelitian pengembangan –> misalnya obat-obatan, bahan kimia dsb.
http://areyati.wordpress.com/2010/11/23/manajemen-proyek
Link :
www.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment