" MENCARI ARTIKEL
DENGAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF ”
Disusun Oleh :
ALBINA DINI ASTUTY
KELAS / NPM :
3EA07 / 10211541
Mata Kuliah
: BAHASA INDONESIA
Dosen
: SENDI EKA NANDA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013 / 2014
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013 / 2014
=================================================================================
Ilmu Itu Datangnya Dari Allah, Jangan Suka
Menyombongkan Diri
Kebebasan berpikir & Kemerdekaan berpendapat merupakan impian banyak
orang di dunia. Hal ini juga terjadi di dunia komputer, di tahun 1960-an pada
masa awal berkembangkan komputer menggunakan mini komputer seperti PDP-11. Para
pemrogram masih relatif mudah melihat source code dari software yang digunakan.
Sayangnya dunia kapitalis yang sangat komersial
cenderung untuk memproteksi source code dan memaksimalkan keuntungan dari
penggunaan software yang di kembangkan. Contoh yang paling extrim yang kita
lihat hari ini adalah Microsoft. Dan kenyataan yang sangat menyakitkan adalah
bangsa Indonesia harus membayar US$300 juta per tahun ke Microsoft untuk
membayar lisensinya. Bayangkan bangsa Indonesia yang miskin ternyata harus
mensubsidi kekayaan Bill Gates yang jelas-jelas manusia terkaya di Dunia.
Padahal uang yang sama akan jauh lebih bermanfaat jika dapat kita gunakan untuk
pendidikan anak bangsa ini. Sedihnya lagi, jika anda membajak produk Microsoft,
penjara, sweeping, pengadilan, denda belum lagi penyitaan komputer oleh aparat
sudah menjadi konsekuensi yang harus di tanggung. Banyak kisah horor yang telah
terjadi di warnet warnet, di perkantoran sejak tahun 2005 karena tindakan
aparat dalam memberantas pembajakan Microsoft.
Tentunya kita hidup di dunia bukannya tidak ada pilihan. Perlawanan
terhadap software berlabel proprietary seperti Microsoft telah berlangsung
lama. Salah satu perlawanan awal yang dilakukan adalah GNU Operating System
yang di umumkan pertama kali pada tanggal 27 September 1983 di newgroup pada
forum net.unix-wizards oleh Richard Stallman. Pengembangan GNU Software mulai
dilakukan pada tanggal 5 January 1984, Richard Stallman melakukan tindakan
extrim dengan cara keluar dari pekerjaannya di Massachusetts Institute of
Technology (MIT).
Objektif GNU adalah membuat software dan sistem operasi yang bebas, Richard
Stallman menginginkan agar pengguna komputer bebas, bebas mempelajri source
code dari software yang mereka gunakan, bebas bertukar software dengan orang
lain, bebas mengubah perilaku software, bebas mempublikasi modifikasi
softwarenya. Philosohy ini di publikasi sebagai GNU Manifesto bulan Maret 1985.
Di tahun 1985 itu juga Richard Stallman membentuk Free Software Foundation
untuk mendukung pergerakannya. Philosophy dari pergerakan adalah untuk
memberikan kebebasan bagi pengguna komputer dengan cara mengganti proprietary
software seperti Microsoft dengan free software, dan pada pada akhirnya
membebaskan semua yang ada di “cyberspace”.
Pada saat ini ada dua (2) tokoh utama dalam pergerakan software bebas,
yaitu, Richard Stallman dan Linus Torvalds. Kedua-nya mempunyai
perbedaan philosophy yang sangat tajam. Hal ini menyebabkan banyak berita
dramatis antara mereka berdua. Walaupun demikian, hal ini tidak menghalangi
Richard Stallman menggunakan Linus Torvalds Kernel juga sebaliknya Linus
Torvalds menggunakan Richard Stallman GNU General Public License
(GPL).
Menurut Richard Stallman yang cukup extrim tentang Linus adalah “Memberikan
Linus Torvalds award ke Free Software Foundation adalah seperti memberikan Hans
Solo award ke Rebel Fleet.
Yang menarik dari Linus Torvalds adalah adanya Hukum Linus. Menurut Eric S.
Raymond, salah seorang hacker nomor satu di dunia, hukum Linus berbunyi, “given
enough eyeballs, all bugs are shallow”. Atau dalam bahasa yang lebih formal
“Given a large enough beta-tester and co-developer base, almost every problem
will be characterized quickly and the fix will be obvious to someone.” Hukum
tersebut di formulasikan oleh Eric S. Raymond dalam tulisannya “The Cathedral
and the Bazaar”.
Bagi anda yang tertarik untuk melirik
lebih dalam lagi akan kisah perjuangan Free Open Source Software ada baiknya
melihat film Revolution OS. Film ini menceritakan cerita para hacker yang
berjuang melawan software proprietary seperti Microsoft dengan
mengembangkan GNU/Linux dan gerakan Open Source.
Dalam film tersebut tercatat bahwa pada tanggal 1 Juni 2001, CEO Microsoft
Steve Ballmer berkata, “Linux adalah kanker yang menempel pada hak atas
kekayaan intelektual dari semua yang di sentuhnya” . Revolution OS menampilkan
interview dengan Linus Torvalds, Richard Stallman, Bruce Perens, Eric Raymond,
Brian Behlendorf, Michael Tiemann, Larry Augustin, Frank Hecker, dan Rob Malda.
Kisah yang menarik di sampaikan oleh Eric S. Raymond. Suatu hari saya
berpapasan dengan dia (Craig Mundie dari Microsoft) di elevator. Saya lihat
badge-nya dan berkata, “ah, anda bekerja di Microsoft”. Craig melirik kepada
saya dan berkata, “Oh ya, dan apa yang anda lakukan?” Hmm saya lihat itu
seperti melecehkan, seseorang dengan jas memandang rendah pada seorang hacker
urkan. Oleh karenanya saya memandang tajam ke Craig dan berkata, “I am your
worst nightmare!”
Tentunya Indonesia tidak ketinggalan di bandingkan dengan mereka yang ada
di luar negeri,agar negara kita tidak terbelakangi banyak yang dilakukan oleh
bangsa ini di bidang Open Source Software.
Kalimat Efektif :
1. Aktif dan Pasif
* Hal ini juga terjadi di dunia komputer, di tahun
1960-an pada masa awal berkembangkan komputer menggunakan mini komputer seperti
PDP-11.
* Hal ini juga terjadi di dunia komputer, di
tahun 1960-an pada masa awal perkembangan komputer menggunakan mini komputer
seperti PDP-11.
2. Subjek dan Keterangan
* Dan kenyataan yang sangat
menyakitkan adalah bangsa Indonesia harus membayar US$300 juta per tahun ke
Microsoft untuk membayar lisensinya.
* Kenyataan
yang sangat menyakitkan yaitu bangsa Indonesia harus membayar US$300 juta per
tahun kepada Microsoft untuk membayar lisensinya.
3. Pengantar Kalimat dan Predikat
* Menurut Richard
Stallman yang cukup extrim tentang Linus adalah “Memberikan Linus Torvalds
award ke Free Software Foundation adalah seperti memberikan Hans Solo award ke
Rebel Fleet.
* Menurut Richard Stallman yang cukup
extrim tentang Linus adalah “Memberikan Linus Torvalds award ke Free Software
Foundation seperti memberikan Hans Solo award ke Rebel Fleet.
4. Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat
* Walaupun demikian, hal ini tidak
menghalangi Richard Stallman menggunakan Linus Torvalds Kernel juga sebaliknya
Linus Torvalds menggunakan Richard Stallman GNU General Public
License (GPL).
* Walaupun, hal ini tidak menghalangi Richard
Stallman menggunakan Linus Torvalds Kernel sebaliknya Linus Torvalds
menggunakan Richard Stallman GNU General Public License (GPL).
5. Induk Kalimat dan Anak Kalimat
* Tentunya Indonesia tidak
ketinggalan di bandingkan dengan mereka yang ada di luar negeri, agar negara
kita tidak terbelakang banyak yang dilakukan oleh bangsa ini di bidang Open
Source Software.
Tidak
ketinggalan : Anak Kalimat
Tidak
terbelakang : Induk Kalimat
Source : blog.uin-malang.ac.id/ujei/ilmu-datangnya-dari-allah-swt/
No comments:
Post a Comment