TUGAS PAPER PERILAKU KONSUMEN
“ Mengapa Perusahaan Perlu Memperhatikan Perilaku Masyarakat “
Disusun Oleh :
Nama : ALBINA
DINI ASTUTY
Kelas : 3EA07
NPM : 10211541
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunia- Nya penulis dpat menyelesaikan tugas makalah / paper “
Mengapa Perusahaan Perlu Memperhatikan Perilaku Masyarakat “ dalam tugas dari
mata kuliah “ Perilaku Konsumen “. Makalah ini saya susun dengan maksud sebagai
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan baik
teori maupun praktek. Dengan demikian saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan panulisan
makalah ini.
Kiranya yang Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkannya.
Depok, Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Pembahasan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Pembahasan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para
pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka
dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan
konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada.
Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran
sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis
perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan
secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para
pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum
tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Pengertian perilaku konsumen
menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be define as
the behavior that customer display in searching for, purchasing, using,
evaluating, and disposintog of products, services, and ideas they expect will
satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan
produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat
memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Tak diragukan lagi, konsumen
tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu
bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan
pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari
itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
Perusahaan memiliki
ketergantungan yang erat terhadap prilaku konsumen yang menjadi orientasi oleh
perusahaan tersebut. Produsen perlu memperhatikan bagaimana perilaku
kkonsumennya, apa yang mereka inginkan. Karena perilaku konsumen menentuka
strategi pasar berikutnya.
Saat ini konsumen begitu
dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi
kebutuhan. Konsumen yang mendikte produk apa yang seharusnya diproduksi
oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen, konsumen adalah
bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari pada kekasih
(istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi perusahaan tidak bisa
hidup tanpa konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana
konsumenya berperilaku.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa tujuan dan manfaat yang diperoleh perusahaan dalam memperhatikan perilaku masyarakat ?
2.
Mengapa produsen perlu memperhatikan pola
perilaku konsumen ?
1.3.
Tujuan
Pembahasan
Berdasarkan
uraian diatas, tujuan dari pembahasan ini adalah :
1. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat
yang di peroleh perusahaan dalam memperhatikan perilaku masyarakat.
2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya
peran perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen/masyarakat.
1.4.
Manfaat Penulisan
1. Hasil
penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan
bagi perusahaan guna untuk meningkatkan jumlah penjualan produk
mereka.
2. Hasil
penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman penulis tentang alasan perusahaan/produsen perlu memahami
perilaku konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
B. Aplikasi Perilaku Konsumen Dalam Bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting
dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:
proses pengambilan keputusan, kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha,
1990).
Pemahaman akan perilaku
konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama
adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan
memberikan diskon untuk
menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat
keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam
hal pemasaran sosial (social marketing),
yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen
dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat
dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam
pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya
agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar
tersebut.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Terdapat
dua factor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitufactor sosial
budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok
sosial dan referensi serta keluarga. Faktor lain adalah factor
psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar,
kepercayaan dan sikap.
1. Budaya
Budaya yang ada
dalam sekelompok masyarakat merupakan seperangkat aturan dan cara-cara hidup.
Dengan adanya aturan dan cara-cara hidup, anggota dituntut untuk menjalani
kehidupan yang serasi. Masyarakat diperkenalkan pada adanya baik-buruk,
benar-salah dan adanya harapan-harapan hidup. Dengan aturan seperti itu orang
akan mempunyai pijakan bersikap dan bertindak.
Budaya adalah
dinamis. Budaya secara berkelanjutan berevolusi, meramu gagasan-gagasan lama
dengan kemasan baru dan seterusnya. Suatu area budaya terdiri atas area-area
fungsional sebagai berikut:
2. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga
sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam pembelian produk
untuk kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga didasarkan pada umur dan jenis
kelamin anggota kelompok dalam keluarga. Dengan pertimbangan ini perlu
memperhatikan siapa-siapa yang menjadi pengambilan keputusan dalam membeli
keperluan rumaha tangga. Pengambil keputusan ini akan mempengaruhi:
3. Persepsi Konsumen
Citra adalah
realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas,
secara normal realitas akan menang. Periklanan (secara lebih luas komunikasi)
yang tidak didasarkan pada realitas hanya akan menciptakan harapan yang lebih
tinggi daripada kenyataan yang dirasakan. Akibatnya ketidakpuasan akan muncul
dan akhirnya konsumen mempunyai persepsi yang buruk terhadap citra organisasi.
Yang penting disadari bahwa citra itu ada dalam realitas. Citra bukan apa yang
dikomunikasikan, jika citra yang dikomunikasikan tidak sesuai dengan realitas.
Ketika tidak ada konsistensi antara kinerja nyata dan citra yang dikomunikasikan,
realitas akan menang. Komunikasi organisasi yang dirasakan tidak percaya, akan
merusak citra bahwa mungkin lebih parah lagi. Jika terdapat masalah citra,
manajemen harus menganalisis sifat-sifat masalah secara keseluruhan sebelum
melakukan tindakan.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat factor
psikologis utama, yaitu:
a. Motivasi — Seseorang memiliki banyak
kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan
tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman.
Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan
psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan
kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level
intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong
seseorang bertindak.
b. Persepsi — Persepsi adalah proses yang
digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan
masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Seseorang
mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat sebagai orang yang
agresif dan tidak tulus, yang lain mungkin menganggap orang yang sama sebagai
orang yang pintar dan suka membantu.
c. Pembelajaran — Pembelajaran meliputi
perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar
perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa
pembelajran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan,
isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan.
d. Keyakinan dan Sikap — Keyakinan (belief)
adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu.
Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Para pemasar sangat tertarik pada keyakinan yang ada di dalam pikiran orang
tentang produk dan merek mereka. Keyakinan merek ada dalam memori konsumen.
5. Kepribadian dan gaya hidup
Usaha untuk membeli juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karaktristik tersebut meliputi usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri pembeli.
a. Usia dan tahap siklus hidup — orang membeli
barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi
selama tahun-tahun awal hidupnya, beragam makanan selama tahun-tahun
pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya.
Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan
usia.
b. Pekerjaan dan ekonomi — Pekerjaan seseorang
mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan jasa mereka.
c. Gaya Hidup — adalah pola hidup seseorang
didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok
gaya hidup.
D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen
akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah
memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat
berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah
konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang
ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak
sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
pembelian. Setelah membeli produk tersebut,
konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam
hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akanmerek produk
tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika
produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen pada masa depan.
E.Apakah
itu perusahaan?
Perusahaan adalah suatu
tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan juga
bisa di definisikan yaitu kesatuan teknis yang bertujuan mengahasilkan barang
dan jasa, perusahaan juga bisa disebut sebagai tempat berlangsungnya proses
produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa.
Perusahaan merupakan
kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga
disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor –
faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat
dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau
lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha
berusaha dibidang usaha yang beragam.
Apa yang di maksud tempat kedudukan
serta letak perusahaan? Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman
perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya
sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan
sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
F. Tujuan Dan Manfaat Perusahaan Perlu Memperhatikan Konsumen
Seorang
konsumen melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang
pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh
pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan
pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi
untuk memperoleh manfaat tersebut.
Begitu pun
sebuah perusahaan manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara
ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus
mendapat perhatian. Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu
perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan biaya yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun
hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam
perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses
jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa
dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan,
atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan.
Hubungan
jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan,
kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.
Mengapa produsen perlu memperhatikan pola perilaku konsumen ? dikarenakan , hubungan produsen/perusahaan dan konsumen
saling ketergantungan, perusahaan memproduksi produk dan konsumen membelinya, perusahaan
sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan konsumen masa kini,
inilah penyebab bahwa pentingnya peran produsen/perusahaan bagi konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu perusahaan merupakan tempat
terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi, Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Perusahaan dan konsumen memiliki hubungan yang saling
ketergantungan dan mengikat, perusahaan sebagai pihak produsen memproduksi suatu
produk dan konsumen sebagai pemakai produk tersebut, peran perusahaan dalam
memperhatikah perilaku masyarakat sangat-sangat penting, dimana perusahaan
sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan atau disukai oleh
konsumen, sebagai imbalan perusahaan memproduksi produk untuk memperoleh
laba/keuntungan.
Daftar Pustaka
1. Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html
.
3. Adistyawahyuni.blogspot.com/perilaku-konsumen.html