Wednesday, 15 January 2014

tugas akhir softskill " perilaku konsumen "


TUGAS PAPER PERILAKU KONSUMEN

“ Mengapa Perusahaan Perlu Memperhatikan Perilaku Masyarakat “






Disusun Oleh :

Nama       :       ALBINA DINI ASTUTY                     
Kelas       :       3EA07
NPM        :       10211541





FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat  Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia- Nya penulis dpat menyelesaikan tugas makalah / paper “ Mengapa Perusahaan Perlu Memperhatikan Perilaku Masyarakat “ dalam tugas dari mata kuliah “ Perilaku Konsumen “. Makalah ini saya susun dengan maksud sebagai tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar.
Saya  menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan baik teori maupun praktek. Dengan demikian saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan panulisan makalah ini.

Kiranya yang Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.



Depok, Januari 2014






                                                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
         1.1. Latar Belakang
         1.2. Rumusan Masalah
         1.3. Tujuan Pembahasan
         1.4. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

             3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1.      Latar Belakang


          Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada.

Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be define as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposintog of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.

Perusahaan memiliki ketergantungan yang erat terhadap prilaku konsumen yang menjadi orientasi oleh perusahaan tersebut. Produsen perlu memperhatikan bagaimana perilaku kkonsumennya, apa yang mereka inginkan. Karena perilaku konsumen menentuka strategi pasar berikutnya.  
Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan.  Konsumen yang mendikte produk apa yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen, konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari pada kekasih (istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi perusahaan tidak bisa hidup tanpa konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana konsumenya berperilaku.
           

1.2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.    Apa tujuan dan manfaat yang diperoleh perusahaan dalam memperhatikan perilaku masyarakat ?
2.    Mengapa produsen perlu memperhatikan pola perilaku konsumen ?


1.3.      Tujuan Pembahasan

Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari pembahasan ini adalah :

1.    Untuk mengetahui tujuan dan manfaat yang di peroleh perusahaan dalam memperhatikan perilaku masyarakat.
2.    Untuk mengetahui seberapa pentingnya peran perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen/masyarakat.


1.4.      Manfaat Penulisan

1.    Hasil penulisan makalah  ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan bagi perusahaan guna untuk meningkatkan  jumlah penjualan produk mereka.
2.    Hasil penulisan makalah  ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis  tentang alasan perusahaan/produsen perlu memahami perilaku konsumen.


BAB II 
 
PEMBAHASAN


A.  Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.  Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 

B.  Aplikasi Perilaku Konsumen Dalam Bisnis

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: proses pengambilan keputusan, kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). 

Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen


        Terdapat dua factor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitufactor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan referensi serta keluarga. Faktor lain adalah factor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
1. Budaya
       Budaya yang ada dalam sekelompok masyarakat merupakan seperangkat aturan dan cara-cara hidup. Dengan adanya aturan dan cara-cara hidup, anggota dituntut untuk menjalani kehidupan yang serasi. Masyarakat diperkenalkan pada adanya baik-buruk, benar-salah dan adanya harapan-harapan hidup. Dengan aturan seperti itu orang akan mempunyai pijakan bersikap dan bertindak.
       Budaya adalah dinamis. Budaya secara berkelanjutan berevolusi, meramu gagasan-gagasan lama dengan kemasan baru dan seterusnya. Suatu area budaya terdiri atas area-area fungsional sebagai berikut:
2. Pengaruh Keluarga
       Pengaruh keluarga sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam pembelian produk untuk kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga didasarkan pada umur dan jenis kelamin anggota kelompok dalam keluarga. Dengan pertimbangan ini perlu memperhatikan siapa-siapa yang menjadi pengambilan keputusan dalam membeli keperluan rumaha tangga. Pengambil keputusan ini akan mempengaruhi:
3. Persepsi Konsumen
      Citra adalah realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas, secara normal realitas akan menang. Periklanan (secara lebih luas komunikasi) yang tidak didasarkan pada realitas hanya akan menciptakan harapan yang lebih tinggi daripada kenyataan yang dirasakan. Akibatnya ketidakpuasan akan muncul dan akhirnya konsumen mempunyai persepsi yang buruk terhadap citra organisasi. Yang penting disadari bahwa citra itu ada dalam realitas. Citra bukan apa yang dikomunikasikan, jika citra yang dikomunikasikan tidak sesuai dengan realitas. Ketika tidak ada konsistensi antara kinerja nyata dan citra yang dikomunikasikan, realitas akan menang. Komunikasi organisasi yang dirasakan tidak percaya, akan merusak citra bahwa mungkin lebih parah lagi. Jika terdapat masalah citra, manajemen harus menganalisis sifat-sifat masalah secara keseluruhan sebelum melakukan tindakan.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat factor psikologis utama, yaitu:
a. Motivasi — Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak.
b. Persepsi — Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat sebagai orang yang agresif dan tidak tulus, yang lain mungkin menganggap orang yang sama sebagai orang yang pintar dan suka membantu.
c. Pembelajaran — Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan.
d. Keyakinan dan Sikap — Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Para pemasar sangat tertarik pada keyakinan yang ada di dalam pikiran orang tentang produk dan merek mereka. Keyakinan merek ada dalam memori konsumen.
5. Kepribadian dan gaya hidup
     Usaha untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karaktristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
a. Usia dan tahap siklus hidup — orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya, beragam makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia.
b. Pekerjaan dan ekonomi — Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan jasa mereka.
c. Gaya Hidup — adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup.

D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian


1.    Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.   Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.  Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.   Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.   Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.   Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akanmerek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.


E.Apakah itu perusahaan?

Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan juga bisa di definisikan yaitu kesatuan teknis yang bertujuan mengahasilkan barang dan jasa, perusahaan juga bisa disebut sebagai tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

Apa yang di maksud tempat kedudukan serta letak perusahaan? Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.

F.   Tujuan Dan Manfaat Perusahaan Perlu Memperhatikan Konsumen

Seorang konsumen melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
Begitu pun sebuah perusahaan manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian. Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan, atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan.
Hubungan jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.
Mengapa produsen perlu memperhatikan pola perilaku konsumen ? dikarenakan , hubungan produsen/perusahaan dan konsumen saling ketergantungan, perusahaan memproduksi produk dan konsumen membelinya, perusahaan sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan konsumen masa kini, inilah penyebab bahwa pentingnya peran produsen/perusahaan bagi konsumen.


BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan

Suatu perusahaan merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Perusahaan dan konsumen memiliki hubungan yang saling ketergantungan dan mengikat, perusahaan sebagai pihak produsen memproduksi suatu produk dan konsumen sebagai pemakai produk tersebut, peran perusahaan dalam memperhatikah perilaku masyarakat sangat-sangat penting, dimana perusahaan sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan atau disukai oleh konsumen, sebagai imbalan perusahaan memproduksi produk untuk memperoleh laba/keuntungan.


Daftar Pustaka

1.    Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html .

3.    Adistyawahyuni.blogspot.com/perilaku-konsumen.html

Friday, 10 January 2014

tugas akhir bahasa indonesia membuat outline PI

 NAMA               : ALBINA DINI ASTUTY
 KELAS/NPM       : 3EA07/10211541

JUDUL
"ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUK ALGAE BEAUTY CARE PADA PT. KEMBANG HATI TAHUN 2013 CABANG GRAND DEPOK CITY"

OUTLINE


BAB 1. PENDAHULUAN

1. Pengertian Pemasaran

      Dewasa ini banyak perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Perusahaan yang tidak mencapai sasarannya banyak disebabkan oleh kurang tepatnya strategi pemasaran yang digunakannya.
Berhasil atau tidaknya perusahaan sangat ditentukan bagaimana cara yang dikembangkan oleh perusahaan untuk dapat saling bersaing dalam merebut konsumen dalam penerapan strategi pemasaran yang efektif. Apabila strategi yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan yang baikpun tidak memberikan hasil yang memuaskan seperti yang kita harapkan.
Penentuan strategi ini sangat erat hubungannya dengan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan, serta sangat menentukan dalam pemilihan taktik yang digunakan untuk melaksanakan strategi pemasaran tersebut agar tujuan perusahaan tercapai.
Secara umum tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimum sehingga perusahaan dapat terus berkembang. Penerapan strategi pemasaran dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam kinerja perusahaan yang bersangkutan, sebab dalam penerapannya posisi perusahaan dipasar potensial sangat dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya strategi pemasaran yang digunakan. Hal ini juga merupakan sumber dana bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk terus berkembang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Bagaimana pengusaha memasarkan barang atau jasa adalah suatu hal yang menarik bagi penulis, setiap usaha atau langkah-langkah yang diambil oleh pengusaha untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Untuk mengembangkan usaha memerlukan adanya startegi-strategi dalam pemasaran dan tetunya hal ini harus direncanakan dengan cermat dan teliti agar dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik membuat penelitian ilmiah ini dengan judul “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUK ALGAE BEAUTY CARE PADA PT. KEMBANG HATI TAHUN 2013 CABANG GRAND DEPOK CITY
2.  Rumusan Masalah
      Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa masalah yaitu :
1.      Strategi pemasaran apa sajakah yang diterapkan dalam meningkatkan penjualan terhadap produk Algae Beauty Care pada PT. Kembang Hati.
2.           Apakah penerapan strategi pemasaran dapat meningkatkan penjualan terhadap produk Algae Beauty Care pada PT. Kembang Hati.
                       3.  Batasan Masalah
Dalam penulisan ilmiah, penulis membatasi pada bagaimana penerapan strategi pemasaran yang digunakan pada PT Kembang Hati dalam usaha meningkatkan penjualan produk algae beauty Care. Adapun data yang digunakan yaitu data hasil penjualan PT. Kembang Hati pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013.
      4. Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui strategi apa saja yang diterapkan agar dapat meningkatkan penjualan terhadap produk Algae Beauty Care pada PT. Kembang Hati.
2.      Untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang diterapkan dapat meningkatkan penjualan terhadap produk Algae Beauty Care pada PT. Kembang Hati.
      5. Manfaat Penelitian
            Manfaat yang diharapkan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah :
1.      Manfaat Akademis
a.       Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah di ajarkan selama masa perkuliahan, serta menerapkan teori yang ada ke dalam dunia nyata (dunia usaha).
b.      Dapat dijadikan acuan bagi penulis lain apabila ingin melakukan penelitian sejenis.

2.      Manfaat Praktis
Dari penulisan ilmiah ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui strategi-strategi apa yang masih perlu diterapkan guna meningkatkan penjualan sehingga dapat sesuai dengan yang diharapkan.
       6. Objek Penelitian
                        Objek penelitian yang di ambil penulis adalah kantor cabang PT Kembang Hati yang berlokasi di Rukan Grand Depok City, Depok -  Jawa Barat, Indonesia.
        7Data atau Variabel yang digunakan
                               Data yang digunakan penulis adalah data kuantitatif yaitu data penjualan produk Algae Beauty Care PT Kembang Hati tahun 2012 – 2013 dengan menggunakan analisis SWOT.
         8.  Metode Pengumpulan Data
            Dalam melaksanakan penelitian penyusunan melakukan teknik-teknik pengumpulan data berupa:
1.      Studi kepustakaan
Pengumpulan data dan pencarian informasi dilakukakan dengan menelaah buku yang terdapat di perpustakaan dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.      Penelitian lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung terhadap objek penelitian dengan mengadakan wawancara dan observasi langsung terhadap objek penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
            9.  Alat analisis yang digunakan
            Alat analisis yang digunakan oleh penulis dalam mengolah data yang sudah terkumpul, dengan menggunakan analisis SWOT.
            Alat analisis SWOT merupakan suatu alat analisa yang digunakan untuk melihat kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dari faktor internal Perusahaan dapat diketahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal kita dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan.
            Dalam analisis kondisi internal dan eksternal dilakukan melalui pendekatan fungsional, yaitu pendekatan dengan melihat faktor-faktor yang dominan pada setiap funsi yang mempengaruhi kegiatan pemasaran.

BAB II       KAJIAN TEORI

1. Pengertian Pemasaran

Di dalam dunia perekonomian yang modern, khususnya perusahaan yang memproduksi barang dan jasa maupun perusahaan perdagangan,  masalah utama yang sering dihadapi adalah usaha untuk menyalurkan atau memasarkan barang dan jasa yang diperdagangkan atau dihasilkan itu kepada pihak-pihak pembeli atau konsumen yang membutuhkan. Untuk dapat berhasilnya penyaluran atau pemasaran barang dan jasa tersebut diperlukan suatu ilmu atau cara yang terbaik dan itulah yang kita sebut dengan pemasaran atau marketing.
           
Namun istilah marketing yang berasal dari kata market (pasar), tidaklah sederhana pengertiannya. Marketing tidak hanya meliputi dunia pasar saja tetapi lebih dari itu. Marketing membahas segala soal yang hidup dalam masyarakat perusahaan. Untuk sebagian besar marketing meliputi organisasi pasar dalam arti seluas-luasnya bukan hanya mengenai produk barang-barang jasa tetapi juga mengenai produk jasa.
     
Berikut ini penulis memberikan definisi yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran, maksudnya agar dapat diberikan pengertian yang jelas dari arti pemasaran itu.

 Drs. Basu Swasta D. H. MBA (1992: 72) secara sederhana memberikan definisinya sebagai berikut: “Marketing adalah suatu kegiatan yang menggerakkan aliran barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen atau pemakai.

”Menurut William J. Stanton (1994: 34), “Marketing adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial.”   

            Menurut Philip Kotler (1996: 98), “Marketing adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk meng-adakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan organisasi.”
           
Dari definisi tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa Marketing merupakan pencapaian tujuan organisasi dan tujuan perusahaan serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses penyampaian barang dan jasa mulai dari produksi sampai kepada pemakai akhir (konsumen).
    
      Dengan demikian kegiatan pemasaran itu merupakan barang atau jasa yang dihasilkan yang dapat disalurkan kepada pihak-pihak pembeli sehingga tidak akan terjadi penumpukan yang berarti sia-sianya usaha tersebut.

2.   Tujuan sistem pemasaran :
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah sebagai berikut : 
Ø      Memaksimumkan konsumsi
Ø      Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi
Ø      Memaksimumkan pilihan
Ø      Memaksimumkan mutu hidup
            Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, lingkungan

3.  Efisiensi Pemasaran :
Yang dimaksud dengan efisiensi pemasaran adalah seberapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran menunjang hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran tersebut.  Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan menghitung  rasio “keluaran-masukan” dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan. Semakin tinggi nilai rasio keluaran-masukan, maka pemasaran yang dilakukan semakin efisien.Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price), dan
  4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
Komunikasi (comunication).

BAB III          METODELOGI PENELITIAN

1. Objek Penelitian
            Objek penelitian yang diambil penulis adalah di kantor cabang PT. Kembang Hati di Rukan Grand Depok City, Depok -  Jawa Barat, Indonesia.

2. Data/Variabel yang digunakan
            Data yang digunakan penulis terdiri dari:
1.      Data hasil penjualan teh botol pada tahun 2012-2013
2.      Data biaya promosi teh botol PT Sinar Sosro tahun 2012-2013

      3 Observasi
          Observasi adalah pengambilan data secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan terhadap objek penelitian.

2.3.2       4.      Wawancara
           Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Wawancara yang dalam istilah lain dikenal dengan interview merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan narasumber maupun secara tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis). Tujuan utama wawancara yaitu memperoleh informasi yang lebih mendetail mengenai pribadi interviewee maupun hal yang diketahuinya.